Sleepless Night (04)

Title : Sleepless Night
Author : minnie-max
Cast : ChangKyu
Genre : Slice of Life

Sleepless Night
Story by minnie-max

Kami baru saja memutuskan mengakhiri semuanya sebelum benar-benar mulai memendam perasaan buruk terhadap satu sama lain
.
.
.

Chapter 4

Di kamar kosong cobalah untuk tidur bagaimana semuanya berubah begitu banyak
Kau biasa datang dengan satu panggilan seolah-olah itu sudah jelas

Tuan Shin kebingungan begitu melihat namanya trending di sosial media dan juga menjadi pembahasan. Biasanya dia akan senang saja kalau ada berita yang membahas tentang dirinya.
Videonya saat memarahi asisten rumah tangga bersama ibunya menjadi viral dan anehnya video itu diposting oleh Changmin.
Darimana pria menyebalkan itu mendapat videonya?
Itu yang menjadi pertanyaan Tuan Shin, ia pusing melihat hujatan yang tidak berhenti sejak tadi di kolom komentar dan yang lebih memalukan lagi bahkan orang-orang penting di negeri ini yang dulunya ‘berteman’ dengannya di media sosial. Langsung memblokir media sosialnya dan Tuan Shin berharap ini akan segera reda.
Pria gemuk itu mencoba mengingat-ingat siapa saja yang ada di rumahnya saat kejadian ‘viral’ itu berlangsung. Ada Donghae, Jaejoong dan guru musik tapi siapa yang merekam kejadian itu. Tuan Shin membuka ponsel kemudian ia membuka media sosial milik Changmin, tertera jelas bahwa pria itulah yang menyebarkan videonya.
Jadi pelakunya pasti adalah Jaejoong.
Tuan Shin langsung keluar dari rumahnya menuju rumah Changmin, ia kesal pastinya tapi yang ia inginkan adalah video itu segera di hapus dan Changmin meminta maaf. Ia melihat supir Changmin yang sedang mencuci mobil, Tuan Shin segera menghampirinya.
“Yah, dimana bosmu?”
“Changmin sshi ada diluar kota tapi Kyuhyun sshi ada di dalam.”
Tuan Shin mendengus kesal dan segera menekan bel, tidak lama kemudian pintu terbuka memperlihatkan seorang asisten rumah tangga “Yah apa kau memakai kamar mandi utama atau mereka menyuruhmu buang air di tempat lain?”
Asisten rumah tangga itu mengerutkan keningnya dan segera masuk kedalam untuk memanggil Kyuhyun. Tuan Shin tersenyum semanis mungkin melihat Kyuhyun berjalan kearahnya.
“Annyeonghaseyo, Tuan Shin. Ada apa? Mari masuk-“
“Kyuhyun sshi, aku mengundang Bill Gates ke Seminar Startup Minggu Depan.” Tuan Shin tau jika Kyuhyun akan menghadiri seminar Startup di Shilla Hotel yang merupakan perkumpulan para pengusaha di bidang IT.
“Bill Gates? Wow, itu hebat!” Kyuhyun tersenyum cerah mendengarnya.
“Kita kan bertetangga jadi harus saling tolong menolong.”
“Kau baik sekali, Tuan Shin.”
“Tapi sayangnya, ada sedikit kesalahpahaman yang terjadi.” Tuan Shin memainkan jemarinya, agak gugup untuk mengatakan hal ini pada Kyuhyun.
“Kau tau sejak perceraian, aku punya sedikit masalah dengan ruang pribadi termasuk toilet dan aku tidak bisa membiarkan orang lain memasuki ruang pribadiku.”
Kyuhyun mengerjapkan matanya tidak mengerti kemudian Tuan Shin menunjukkan rekaman video yang viral di internet. Kyuhyun membulatkan matanya tidak percaya dan ia merasa ingin menghilang saja saat ini. Sungguh kenapa Changmin bisa menyebarkan video ini tapi pria pembuat onar itu tidak ada dirumah hari ini.
Jadi bagaimana bisa Changmin mendapatkan video ini?
Semua pertanyaan Kyuhyun terjawab saat Tuan Shin membisikkan nama Jaejoong. Pria berwajah manis itu langsung ingin meledak sekarang juga, bagaimana bisa ayah dan anak ini bekerja sama untuk merekam video lalu menyebarkannya di internet.
Sungguh, hari yang Kyuhyun kira akan tenang karena Changmin tidak ada dirumah malah ada masalah baru yang muncul karena Jaejoong. Kyuhyun segera memanggil anaknya itu untuk keluar dan saat bocah berwajah cantik itu menampakkan diri. Tidak ada sedikitpun raut takut, malu atau apapun itu yang menunjukkan dia menyesal.
“Jaejoong ah, apa benar kau merekam video di rumah Tuan Shin?”
“Ya, aku melakukannya.”
“Aku sungguh meminta maaf dan menyesal hal ini telah terjadi Tuan Shin. Aku akan segera menanganinya.”
Kyuhyun meminta maaf pada Tuan Shin dan berjanji akan segera menghapus video itu dengan menghubungi Changmin. Setelah pintu di tutup, ibu satu anak itu segera mengajak Jaejoong untuk segera berbicara.
“Kenapa kau melakukan ini Jaejoong ah?”
“Kenapa tidak boleh? Mereka memperlakukan pekerja itu dengan buruk jadi mereka pantas mendapatkannya.” Jaejoong memeluk tab miliknya.
Kyuhyun memijat keningnya, pusing dengan kelakuan Jaejoong yang mirip Changmin ini “Lalu bagaimana bisa itu ada di internet? Kau memberikan rekaman itu pada ayahmu?”
Jaejoong menggelengkan kepalanya.
“Lalu? Apa kau yang memposting video itu sendiri?”
Jaejoong mengangguk.
“Kau tau ID dan passwordnya?” Kyuhyun tidak habis pikir bagaimana bisa Changmin sangat ceroboh dengan memberikan ID dan password media sosial miliknya pada Jaejoong.
Jaejoong meletakkan tab diatas kasur dan menghela nafas “Sudah diganti. Aku tidak bisa membukanya lagi.”
Kyuhyun mengusap rambut hitam anaknya itu “Jaejoong ah, ini salah. Kau tidak boleh merekam seperti itu dirumah orang lain, itu melanggar privasi.”
“Maafkan aku… “
Kyuhyun menyuruh Jaejoong untuk mengerjakan PR dan dia langsung mengambil ponsel miliknya untuk menghubungi Changmin.
“Yeboseo.”
“Hapus video itu sekarang, Changmin ah.”
“Aku tidak mau kecuali jika kau setuju untuk tidak memberitau ibumu tentang kita.”
“Brengsek!” Kyuhyun mengumpat dan segera mematikan ponselnya, ia tau tidak akan mudah membujuk Changmin tanpa imbalan apapun.
Perceraian mereka akan menjadi berita mengejutkan untuk keluarga besar Kyuhyun maupun Changmin.

Pria jangkung itu sekarang sedang duduk di sebuah kafe di bandara, ia memijat pinggangnya yang rasanya mau patah saja. Sepertinya ia harus segera periksa ke rumah sakit sebelum makin parah seperti saran Kyuhyun beberapa bulan yang lalu.
Kemudian ia melihat seseorang yang ia pikir adalah seorang pelayan “Permisi, aku mau pesan kopi.”
Setelah mengatakannya, Changmin tersadar bahwa orang itu bukan pekerja di kafe ini dan pria jangkung itu makin terkejut karena orang didepannya adalah seorang pramugara.
“Apa seorang pramugara adalah pelayan bagimu?”
“Maafkan aku, sungguh. Aku tidak sadar dan tidak melihat dengan benar.” Changmin benar-benar menyesal dengan ucapannya.
Namun pramugara itu malah terdiam menatap Changmin kemudian dia ingat jika baru saja melihat media sosial pria di depannya “Tunggu sebentar. Kau aktivis itu, kan?”
“Aku baru mendengar hal itu.” Changmin tersenyum miring.
“Kau orang yang membela pelayan itu, aku baru saja melihatnya di internet. Ahh… Kau penulis buku yang terkenal itu, Changmin sshi. Wow, aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu.” Pramugara itu sekarang malah tersenyum senang dan sepertinya kagum pada Changmin yang tadi malah mengiranya pelayan kafe.
“Siapa namamu?” Changmin langsung bertanya pada orang didepannya ini karena jujur saja pramugara itu berwajah menarik.
“Taemin.”
Changmin mengangguk dan kemudian tersenyum “Senang bertemu denganmu, Taemin sshi.”
“Pria berwawasan luas sekaligus pembela pekerja rumah tangga. Ini sulit dipercaya.” Taemin benar-benar kagum pada Changmin dan itu membuat Changmin merasa bangga, ternyata kejahilan Jaejoong membuat imagenya makin keren selain penulis best seller.
“Sejujurnya ini memalukan mengatakan aku ini keren tapi-“
“Kau berpikir bahwa aku akan menganggapmu dangkal dan kau berpikir aku tidak akan mengerti?”
“Y-ya… “
“Karena aku seperti pramugari bodoh?” Taemin tentu tau bagaimana orang-orang berpikir seorang kru pesawat adalah pelayan dan orang bodoh yang hanya memamerkan wajah mereka pada penumpang pesawat.
Baik itu pramugara atau pramugari adalah orang-orang yang memiliki tugas penting untuk membuat para penumpang merasa tenang selama di dalam pesawat.
Changmin menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan pendapat orang-orang tentang kru pesawat. Pria jangkung itu malah salut pada mereka semua yang bekerja profesional sekaligus enak dipandang. Seperti Taemin di depannya ini, pramugara yang memiliki wajah dan tubuh yang sangat menarik.
“Kau mau pergi kemana, Changmin sshi?”
“Busan.”
“Fly Busan?”
“Ya…” Changmin mengangguk dan tersenyum lebar karena Taemin memakai seragam Fly Busan, pesawat yang akan ia naiki.
“Sampai jumpa nanti.”
“Mungkin aku akan minta kopi.”
“Kau bisa meminta apapun.” Taemin tersenyum lembut kemudian segera pergi meninggalkan Changmin yang duduk diam memandanginya.
Sungguh hari ini rasanya keberuntungan berpihak kepadanya, segera Changmin pergi saat mendengar pesawat Fly Busan akan segera berangkat. Pria jangkung itu memasuki pesawat dengan langkah yang ringan namun tidak sengaja dia melihat musuhnya yaitu Yunho.
Ternyata pria menyebalkan itu satu pesawat dengannya dan Changmin lupa jika Yunho juga diundang untuk menghadiri acara di Busan. Changmin pergi melewatinya begitu saja dan dia tambah kesal karena Yunho duduk di kelas bisnis sedangkan dia ada di kelas ekonomi. Saat Changmin baru saja duduk, ada seorang penggemar yang menyapanya.
“Changmin sshi, aku melihat Yunho sshi duduk di kursi bisnis. Kenapa kau duduk disini?”
“Karena aku ingin lebih dekat dengan penggemarku.”
Kemudian datanglah Taemin yang tersenyum kearahnya dan Changmin langsung melupakan kekesalannya tadi saat pramugara itu memberinya secangkir kopi dan secarik kertas.
“Ini pelayanan spesial?”
“Hanya untukmu.”
Changmin menaikkan satu alisnya “Lalu nomer ini?”
“Kau harus mencobanya untuk mencari tau.” Taemin pergi berjalan meninggalkannya untuk bekerja.
Changmin tersenyum senang mendapatkan nomer telpon Taemin, pramugara itu sepertinya tertarik padanya.
Sementara itu Yunho yang berada di kelas bisnis sedang membicarakan Changmin dan bukunya yang kontroversial itu. Mereka menertawakannya dan Yunho tidak lupa untuk menyombongkan dirinya sendiri sebagai penulis nomer satu.
Namun tiba-tiba ponsel Yunho berbunyi dan itu adalah notifikasi dari media sosialnya. Matanya membulat sempurna saat melihat video dirinya sedang menukar buku miliknya dengan milik Changmin di rak buku.
Jelas itu adalah ulah Changmin.
Orang disamping Yunho yang melirik sekilas langsung menahan tawanya karena sungguh videonya saat ini terlihat menyebalkan.


Tapi kau telah menghilang sekarang hanya meninggalkan jejak
Dan apa yang harus kita lakukan untuk tertidur

Busan Internasional Fiction Festival adalah acara bergengsi bagi para penulis novel fiksi dimana mereka akan berdiskusi tentang buku dan cerita yang mereka buat bersama para penulis lainnya. Disiarkan langsung oleh Netflix dan bisa ditonton di seluruh dunia, Changmin beruntung bisa diundang.
Saat dia sedang berada diruang rias, ia bersama Junsu dan Yoochun yang memang datang untuk bertemu pihak Netflix sekaligus menyaksikannya beraksi di atas panggung. Pria jangkung itu terlihat sedang menghafal skrip yang ia dapatkan untuk nanti.
Junsu menatap seorang transgender yang sedang merias wajah Changmin. Junsu terlihat penasaran dengan gender orang yang ada didepannya ini sedangkan perias itu jadi tidak nyaman juga diperhatikan seperti itu.
“Changmin ah, kenapa kau diminta untuk mewawancarai seorang waria?” Pertanyaan dari Yoochun membuat Changmin dan Junsu mengerutkan keningnya.
“Transgender. Dan kumohon untuk tidak mengatakan hal itu diatas panggung nanti.” Junsu menatap mereka berdua dan Yoochun hanya bisa menahan tawanya.
“Yah, memangnya kau tidak tau kenapa Changmin harus mewawancarai mereka? Jika kau membaca bukunya, tokoh utama disana berubah menjadi transgender setelah disakiti kekasihnya.” Junsu menunjukkan buku karya Changmin pada Yoochun.
“Aku tidak mau membaca buku yang terjual lebih dari seratus ribu copy. Terlalu mengada-ada pastinya.” Yoochun menggelengkan kepalanya.
“Kuharap kau bisa berbicara dengan baik dan benar, Changmin ah. Pihak Netflix ada disini untuk mengawasi kita.” Junsu mencoba untuk memperingatkan Changmin yang kadang-kadang malah sering berulah dengan melontarkan kata-kata kasar dan menyinggung banyak orang.
“Apa kau pernah meniduri waria, Changmin ah?” Pertanyaan frontal Yoochun itu membuat perias yang ada disana malah tidak nyaman sedangkan Junsu sudah menyerah dengan tingkah laku mereka berdua.
“Tidak pernah.”
“Apa seorang waria pernah menidurimu?”
Changmin melirik Junsu yang malah menatapnya tidak mengerti dan menyuruhnya menjawab sendiri pertanyaan aneh dari Yoochun.
“Tidak pernah.”
Yoochun memainkan jemarinya “Kau harus bilang bahwa itu sangat indah. Seorang penulis harus mengatakan itu dan mengajak pembacanya meskipun kau tidak pernah melakukannya. Mereka pasti ingin mendengar itu dari pria tampan sepertimu.”
Junsu melirik kearah perias itu dan orang itu langsung berhenti merias wajah Changmin kemudian pergi dari sana dengan wajah kesal. Changmin memicingkan matanya pada Junsu seolah menyalahkannya sedangkan Junsu malah bingung.
Kenapa jadi dia yang salah?
“Annyeonghaseyo.”
Suara ceria Kyuhyun membuat orang-orang yang ada disana menoleh dan menyambutnya dengan senang kecuali Changmin.
“Apa aku menggangu?” Kyuhyun masuk kedalam ruangan.
“Tidak. Kami hanya sedang berdiskusi tentang Changmin yang akan menyuruh para penonton diluar sana untuk meniduri waria.” Yoochun dengan seenak jidatnya mengatakan hal itu membuat Kyuhyun sedikit bingung sekaligus kesal karena Changmin disini sedang bersama ‘spesies’ yang sama yaitu kumpulan para biang onar.
“Mertuamu hadir bersama anakmu.”
Changmin menghela nafasnya “Tenang saja aku tidak akan mengacau.”
“Baiklah. Bisa ikut aku sebentar?”
“Sekarang?”
“Kurasa itu maksudku. Maaf ya, aku meminjamnya sebentar.” Kyuhyun berpamitan pada Junsu dan Yoochun sedangkan Changmin langsung mengikuti Kyuhyun.
Mereka berdua mencari tempat sepi untuk berbicara, sungguh ini sangat penting karena Kyuhyun sudah mengatur waktu untuk datang ke Busan.
“Jadi ada apa?” Changmin menyilangkan tangannya didepan dada.
“Ini tentang video itu.”
“Jadi kau sudah memutuskan untuk tidak memberitahu orangtuamu?”
“Tentu saja tidak. Aku akan mengatakannya malam ini!”
“Maka jawabanku juga tidak.”
“Changmin ah, kita hidup bertetangga dengan Tuan Shin. Bersosialisasi dan menjaga hubungan yang baik dengan menghapus video itu adalah salah satu caranya. Ini tentang menghormati privasi orang lain!”
“Aku tidak mau!” Changmin tersenyum meremehkan dan berjalan melewati Kyuhyun sambil menginjak kaki istrinya itu. Membuat Kyuhyun mengumpat pelan dan segera memegang kakinya yang baru saja diinjak oleh monster biang onar itu.
Kyuhyun berjalan dengan kesal kearah luar namun ia melihat kerumunan kru yang nampak kebingungan dan sekilas, ia mendengar mereka membicarakan Changmin dan penampilannya sepuluh menit lagi.
“Bagaimana mungkin para transgender itu pergi begitu saja?”
“Aku tidak tau, PD nim. Tapi mereka terlihat marah dan menyuruh komunitas mereka untuk memboikot acara kita.”
“Sial! Lalu apa yang harus kita katakan pada Changmin sshi? Dia datang dari Seoul ke Busan dan tiba-tiba acaranya batal?!”
Kyuhyun berjalan mendekati mereka “Permisi, apa ada masalah dengan penampilan Changmin?”
“Begini Kyuhyun sshi, para narasumber tiba-tiba membatalkan penampilan mereka dan kami kesulitan untuk mencari penggantinya.”
“Ya dan kami sungguh merasa menyesal karena Changmin sshi sudah datang jauh-jauh dari Seoul ke Busan.”
“Begini saja, nama Changmin baru saja trending di internet setelah video itu keluar. Kalian tau, kan?” Kyuhyun menatap mereka bertiga.
“Ya, dia dan video aktivis buruh itu. Sungguh pria yang sangat langka!”
Mereka semua tampak kagum pada sosok Changmin setelah video viral di rumah Tuan Shin tapi Kyuhyun tidak akan membuat Changmin merasa menang dan diatas awan. Pria itu harus dihukum agar sadar bahwa rekaman video itu harusnya dihapus.
“Dia memang sangat langka. Begini saja, narasumbernya diganti dengan para asisten rumah tangga dan Changmin bisa mewawancarai mereka.”
Mereka semua tampak setuju dan saat salah satu diantara mereka akan memberitau Changmin tentang perubahan rencana. Kyuhyun mencegahnya dengan beralasan bahwa dia sendiri yang akan memberitau Changmin.
Nyatanya Kyuhyun malah berjalan keluar ke kursi penonton dan membiarkan Changmin menanganinya sendiri.
Saat penampilan Changmin dimulai, pria tinggi itu memberi salam dan tersenyum pada orang-orang yang ada disana. Ia menyapa dan mengucapkan beberapa kalimat untuk keluarga serta teman-teman, tak lupa ucapan terimakasih untuk para pembacs bukunya sehingga ia bisa berada di atas panggung bergengsi ini.
Changmin sedikit membahas bukunya dan menerima beberapa pertanyaan tentang isi cerita serta inti dari buku karyanya. Hingga akhirnya penampilan yang ditunggu-tunggu pun tiba, saat Changmin akan mewawancarai bintang tamu.
Lalu ia melihat beberapa orang wanita yang Changmin pikir adalah para transgender dan dengan santainya dia menyapa mereka.
“Kalian para transgender yang cantik.”
Para wanita itu kaget dan salah satu diantaranya berteriak kesal kemudian diikuti oleh yang lainnya. Panggung itu pun heboh dan para penonton tak kalah heboh dengan tertawa keras karena mereka semua sudah tau bahwa narasumbernya diganti oleh para pekerja rumah tangga bukannya transgender.
Sekarang Changmin sedang menghadapi amarah para ibu-ibu itu yang mengucapkan sumpah serapahnya. Sementara Junsu hanya bisa menelungkupkan kepalanya diatas meja karena pihak Netflix pasti akan membatalkan kerjasama. Karena Changmin malah berulah diatas panggung.
Sedangkan Kyuhyun merasa puas bisa membalas Changmin karena sudah membuatnya malu.


Aku lebih suka kau melepaskan tanganku dulu
Aku masih membutuhkanmu tapi sepertinya aku tidak bisa bersamamu lagi

TBC

2 pemikiran pada “Sleepless Night (04)

Tinggalkan komentar