Sleepless Night (02)

Title : Sleepless Night
Author : minnie-max
Cast : ChangKyu
Genre : Slice of Life

Sleepless Night
Story by minnie-max

Kami baru saja memutuskan mengakhiri semuanya sebelum benar-benar mulai memendam perasaan buruk terhadap satu sama lain

.
.
.

Chapter 2


Aku masih mencintaimu bagaimana semuanya begitu normal
Nada dering yang tajam mengguncang malam yang sunyi

Pagi hari di rumah berlantai dua itu terdengar suara berisik dari arah dapur, seorang asisten rumah tangga sedang membuat banana milkshake. Sedangkan seorang anak berusia 13 tahun yang tampaknya tidak terganggu dengan kebisingan dari suara blender itu, kini sedang menikmati menjelajah dunia maya.
Sementara dari lantai atas, ada dua kamar yang bersebelahan dan tidak lama kemudian kedua pintu kamar itu terbuka memperlihatkan Kyuhyun dan Changmin yang sudah berpakaian olahraga. Hari ini mereka memang punya jadwal olahraga di gym sebelum berangkat bekerja ke tempat masing-masing.
Changmin tersenyum miring saat melihat Kyuhyun berjalan di sampingnya “Selamat pagi, single.”
Kyuhyun menaikkan satu alisnya seolah tau benar jika Changmin memulai harinya dengan mengganggu dia “Lemak di perutmu perlu dipangkas. “
Mereka adalah orang yang sebenarnya sama-sama menyebalkan dan suka berdebat, namun itu akan berubah jika sudah berhadapan dengan anak mereka.
“Selamat pagi, princess.”
Changmin langsung memeluk anak mereka satu-satunya kemudian disusul oleh Kyuhyun yang juga langsung mencium kening anaknya. Lalu Changmin pergi ke kamarnya lagi karena lupa membawa ponselnya yang tadi masih mengisi daya.
“Duduk yang tegak, Jaejoong ah.” Kyuhyun berjalan kearah asisten rumah tangga mereka kemudian dia mencicipi milkshake buatannya.
Pengusaha startup itu melirik tajam kearah asisten rumah tangganya “Berapa sendok gula yang kau masukkan?”
“Hanya 2 sendok.”
“Satu sendok lagi dan aku akan memulangkanmu ke desa.” Kyuhyun mengambil air dari dalam kulkas kemudian duduk di samping Jaejoong. Ia melihat anaknya sedang bermain media sosial milik Changmin di laptop, matanya memicing tidak suka saat melihat Jaejoong membuka media sosial milik seorang selebgram.
“Kau harus lebih fokus pada sekolahmu, Jaejoong ah. Berhenti menatap pria-pria tampan itu!”
“Bahkan saat libur, pun?”
“Ya.”
Kyuhyun mengambilkan sarapan untuk anaknya kemudian menggeser laptop kearah samping agar Jaejoong bisa makan. Changmin yang baru datang langsung duduk dan minum kopi yang sudah disiapkan diatas meja.
“Kenapa tidak boleh? Kalian saja sering mengumpat didepanku. Aku kan masih 13 tahun!”
“Jaejoong ah, duduk yang tegak!”
Changmin mengunyah makanannya, tidak tertarik untuk ikut pembicaraan ibu dan anak pada pagi hari ini. Kyuhyun pergi dari ruangan untuk mengambil tasnya lalu melihat wajah sedih Jaejoong, Changmin pun jadi penasaran.
“Kenapa kau membuat ulah di pagi hari dengan ibumu?”
Jaejoong membawa laptop kembali didepannya “Ini aneh. “
“Apanya yang aneh?”
“Darimana umma tau aku melihat media sosial milik selebgram? Pasti dia seorang hacker.”
Changmin tertawa “Dia bukan hacker. Kemarilah, biar kutunjukkan caranya.”
Lelaki jangkung itu membuka browser history dan menunjukkan cara pada Jaejoong agar Kyuhyun tidak mengetahui web apa saja yang sudah ia buka. Jaejoong terseyum cerah mengetahui caranya dan saat Kyuhyun datang, Jaejoong menyingkirkan laptop itu lagi.
“Umma, apa kau ada kelas yoga hari ini?”
“Tidak, aku di kelas gym pagi ini.” Kyuhyun tersenyum sambil merapikan isi tasnya.
Changmin menyuruh Jaejoong untuk cepat menghabiskan makanannya sebelum dia ketinggalan bus sekolah.
Lalu mereka berdua pergi dari rumah menuju tempat gym yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Sesampainya di tempat gym, Kyuhyun langsung pergi ke area treadmill sedangkan Changmin malah sibuk mengurusi beberapa orang fansnya. Kemudian saat Changmin akan ke tempat treadmill juga, ada seorang gadis seksi yang menghampirinya.
“Changmin sshi, aku adalah penggemarmu.”
“Ohh benarkah? Terimakasih.”
“Bisakah kita berswafoto?”
“Aku tidak photogenic.” Changmin terseyum miring namun tetap melayani foto dari penggemarnya sementara Kyuhyun hanya bisa memutar bola matanya jengah.
Jelas sekali si jangkung itu mau berfoto dengan gadis berpakaian terbuka seperti itu. Lalu Changmin menghampiri Kyuhyun yang sibuk dengan treadmill.
“Yah, kita perlu membicarakan tentang aturan dasar.”
“Maksudnya?”
“Apa kita boleh bertemu orang lain, kencan atau bermain tinder misalnya?”
Kyuhyun melirik kearah sekelilingnya, pembicaraan ini harusnya di ranah pribadi atau paling tidak ditempat yang aman “Kau ingin membicarakan hal ini sekarang?”
“Ya. Karena jika kita bilang ingin ‘bicara’ terkadang banyak hal buruk terjadi.” Changmin merujuk pada makan malam mereka yang berantakan di hari itu.
Kyuhyun mengangguk mengiyakan jika pembicaraan mereka selalu diiringi bencana yang membuat tekanan darahnya naik “Aku setuju.”
“Setuju apa?”
“Tentang aturan dasar. Kita boleh bertemu orang lain.” Kyuhyun melirik kearah pria yang sedang mengangkat barbel.
Changmin mengikuti kemana arah pandang Kyuhyun “Bisa bertingkah seperti anak muda yang bebas?”
“Ya. Bukankah kita berdua sudah sama-sama menderita?”
Changmin mengangguk “Ya, kau benar. Jadi kita tinggal dirumah untuk menyayangi anak kita.”
Kyuhyun mengangguk “Lalu keluar dan berkencan dengan orang lain. Bersenang-senang.”
Changmin tersenyum miring, jelas Kyuhyun setuju dengan konsep open relationship yang tidak mengutamakan perasaan namun kebutuhan biologis saja. Mereka mungkin bisa mencoba cara ini untuk tetap membesarkan anak mereka hingga dewasa dan juga bersenang-senang untuk diri mereka sendiri.
Kyuhyun mengambil ponselnya kemudian menelpon supir “Jemput aku di gymnasium. Mobilnya ada di P2.”
“Baik, Kyuhyun sshi. “
Namun saat akan mematikan ponselnya, Kyuhyun mengerutkan keningnya karena ponselnya tiba-tiba macet “Sial!”
“Kyuhyun sshi?”
Kyuhyun mengerjapkan matanya kemudian segera menjawab “Tutup telponnya.”
“Baik, Kyuhyun sshi.”
“Sial, ponselku macet!”
Changmin meliriknya namun tidak merespon apapun dan itu membuat Kyuhyun makin kesal.
“Kenapa kau diam saja?”
“Lalu aku harus bagaimana?”
“Apa kau pernah mendengar kata-kataku?”
“Ya.”
“Tentu saja kau harus meresponnya. “
“Kenapa begitu? Aku tidak berevolusi untuk berpura-pura merespon!”
Kyuhyun makin kesal saja dibuatnya “Aku hanya memintamu untuk mendengarkan dan merespon. Apa itu sulit bagimu?!”
“Wow, terdengar seperti pernikahan!”
Respon sarkas dari Changmin langsung membuat Kyuhyun menghentikan mesin treadmill lalu keluar dari gym. Ia butuh udara segar jika terus-menerus berdebat dengan Changmin seperti ini.

Didalam ruangan berwarna putih dan hanya dengan duduk di sofa berwarna maroon, akhirnya Kyuhyun mendatangi konselor pernikahan yang sudah satu tahun ini ia datangi.
Seorang konselor berpenampilan nyentrik menghela nafasnya “Apa kau sedang marah?”
“Ya.”
Melihat wajah jutek Kyuhyun yang datang ke tempatnya, pasti dia baru saja bertengkar dengan Changmin.
“Kau sedang sibuk, banyak urusan di kantor dan bertemu Changmin membuatmu sangat marah. Sangat marah.”
“Benar sekali!”
Konselor itu membawa sebuah vas “Coba kau marahi vas ini tapi jangan terlalu keras suaranya.”
Kyuhyun menatap aneh benda itu “Itu vas yang sangat jelek.”
Konselor itu memeluk vas miliknya dan meletakkan kembali keatas meja “Ini vas yang dibuat khusus. Orang kantoran sepertimu tidak tau seni. “
Kenapa sekarang jadi dia yang marah?
Konselor berpenampilan nyentrik itupun menghirup nafas panjang dan menghembuskannya “Sayang, kau akan baik-baik saja dalam setahun.”
Kyuhyun memijat keningnya “Aku tau itu.”
“Tapi Kyuhyun ah, kau harus bercinta sebelum setahun.”
Alis Kyuhyun terangkat sebelah “Entahlah. Bahkan memikirkan seks dengan orang lain saja sudah melelahkan, Heechul Hyung.”
“Apa kau menikmati seks bersama Changmin?” Heechul langsung mendengus mendengar kebingungan Kyuhyun tentang seks.
“Apa itu penting?”
“Tentu. Aku konselormu.”
Kyuhyun memainkan jarinya “Bagaimana caranya memberitahu seorang anak tentang perceraian?”
Kali ini giliran Heechul yang kebingungan.

Fajar telah datang dan apa yang harus kita lakukan untuk bisa tidur
Semakin dekat kita mencoba untuk mendapatkan, semakin menyakitkan

Changmin memejamkan matanya menikmati udara bebas dan matahari senja di sebuah resort golf bersama seorang temannya. Ia pusing memikirkan pernikahannya bersama Kyuhyun yang kian hari kian memburuk saja.
“Aku tidak takut padamu.”
Suara Junsu terdengar namun Changmin malas meresponnya.
“Vincent Van Gogh lebih baik daripada Messi.”
“Ya begitulah pekerja seni sepertimu berpikir. Vincent Van Gogh lebih baik daripada Messi, tidak ada yang terjadi jadi tidak berarti.” Changmin mulai membuka suara.
Junsu tersenyum geli mendengar Changmin.
“Dengan suara air mendidih dan seorang wanita berambut panjang membuka jendela lalu burung terbang dan semua orang mati.” Changmin membuka mata dan melirik sinis kearah Junsu.
“…..”
“Berjanjilah untuk tidak membuat film seni itu pada bukuku!”
“Tapi Changmin ah, kenapa netflix tiba-tiba mau bertemu?”
“Entahlah.”
“Changmin ah, dengar. Aku butuh ini, kau tau aku tidak mungkin bisa merilis film di bioskop-“
“Annyeonghaseyo.”
Tiba-tiba sebuah suara menghentikan percakapan mereka dan itu adalah Hyoyeon, orang dari netflix yang mereka tunggu.
Changmin dan Junsu langsung mempersilahkannya untuk duduk, Hyoyeon melihat kearah sekelilingnya. Cukup kagum dengan tempat golf mewah di wilayah Gangnam ini.
“Namaku, Hyoyeon.” Wanita itu menjabat tangan Changmin dan Junsu yang juga saling memperkenalkan diri masing.
“Tempat yang sangat indah, tidak ada yang seperti ini di Sangam Dong.” Hyoyeon tersenyum dan meletakkan tasnya dibawah.
“Kau tampak berbeda dari fotomu di media sosial.” Changmin memang sudah mengenal Hyoyeon melalui media sosial dan mereka bertemu janji hari ini juga melalui DM.
“Kau menguntitku?” Hyoyeon tersenyum miring namun Changmin malah menggelengkan kepalanya.
“Aku punya teori.”
Junsu dan Hyoyeon saling melirik.
“Orang-orang harusnya memasang foto mereka yang paling biasa di media sosial. Sehingga saat mereka bertemu, semua bisa terkejut karena terpesona. Tapi orang-orang malah melakukan yang sebaliknya.”
Hyoyeon jadi kesal mendengarkan ocehan Changmin mengenai media sosial miliknya “Maaf, aku tidak menarik dimatamu.”
Junsu mengibaskan tangannya “Tidak, bukan begitu. Kau sangat menarik, Hyoyeon sshi.”
“Terimakasih, Junsu sshi. Maaf sebelumnya, aku permisi dulu ke toilet.”
“Bisakah kau pesan makanan terlebih dahulu?” Changmin bertanya langsung pada Hyoyeon.
“Aku hanya sebentar-“
“Kau datang ke Gangnam Village setelah melewati jalanan yang macet dan tidak mungkin kau berani untuk pergi ke toilet di sepanjang jalan.”
Changmin memainkan jemarinya sambil tersenyum miring kearah Hyoyeon sedangkan Junsu hanya bisa terdiam mendengarnya.
“Aku hanya akan pergi ke toilet sebentar.”
“Aku tau bagaimana kau akan menikmati waktumu di toilet resort bintang lima.”
Junsu mencoba menengahi perdebatan mereka “Biarkan dia pergi ke toilet, Changmin ah.”
“Jika kau pesan makanan terlebih dahulu sebelum pergi dan setelah menyelesaikan urusan toiletmu. Makanannya pasti sudah siap dan kau akan berterimakasih padaku nantinya.”
Hyoyeon akhirnya mengalah dan membuka buku menu sedangkan Junsu langsung memanggil seorang pelayan untuk mencatat. Atmosfer ditempat ini benar-benar tidak nyaman sehingga Junsu berpikir netflix pasti membatalkan apapun kesepakatan bersama Changmin.
Kemudian saat Changmin menoleh kearah kanan, dia melihat satu pemandangan yang membuat matanya sakit.
“Kupelajari ini secara ini mendalam. Ada tiga tahapan menggaruk bokong. ” Ia melihat seorang pria paruh baya sedang menggaruk bokongnya dengan semangat.
Junsu juga melihat hal itu dan ia berharap Changmin tidak mengeluarkan ocehan anehnya saat ini.
Namun…..
“Pertama mereka melakukannya secara diam-diam karena malu lalu yang kedua mereka malah menikmatinya dan yang ketiga mereka malah melakukannya dengan berani dan frontal di depan umum.”
Junsu dan Hyoyeon menatap pria paruh baya yang sedang menggaruk itu dengan pandangan jijik juga, ayolah ini tempat umum.
“Yah, adjusshi. Berhentilah menggaruk bokong seperti itu! Ada tindakan medis yang bisa menolongmu namanya colonoscopy.” Changmin dengan seenak jidatnya memanggil orang itu dengan suara keras hingga seluruh orang menoleh kearah mereka.
Seorang wanita yang berada di kursi bersama pria paruh baya itu membela “Dia penyintas kanker usus besar. Dasar brengsek!”
Changmin langsung menundukkan kepalanya sedangkan Junsu dan Hyoyeon menahan tawa. Tiba-tiba ponsel Changmin bergetar, ada telpon dari Kyuhyun dan langsung saja Changmin mengangkatnya.
“Yeboseo.”
“Aku ingin berpisah darimu, Changmin ah.”
“Bukannya sudah?”
“Tidak. Aku ingin berpisah secara resmi, bercerai. Aku akan memberitahu orangtuaku dan semua orang.”
Selagi Changmin menelpon, Junsu langsung menyuruh Hyoyeon pergi ke toilet karena Changmin pasti akan lama di telpon dan berdebat dengan Kyuhyun pastinya.
“Jaejoong juga pasti akan tau.” Changmin memijat keningnya.
“Tentu saja Jaejoong ikut denganku.”
“Lupakan tentang perceraian bahkan Jaejoong tidak akan mengerti apa artinya. Perceraian baginya adalah kata-kata asing dan dia tidak akan bisa menerimanya. Ingat itu, Kyuhyun ah.”
“Aku akan memberitaunya malam ini.”
“Kyu-“
“Dengar Changmin ah, aku tau pernikahan itu sulit tapi jangan membuat perceraian juga rumit.”
Changmin jadi kesal mendengar Kyuhyun “Kau sudah berjanji Kyuhyun ah dan apa yang kau sebut sulit? Kau yang mengacaukannya! Pernikahan seharusnya tidak sulit, pernikahan harusnya menyenangkan seperti bercinta!”
Kyuhyun menghela nafas “Aku ingin berpisah secara legal, Changmin ah.”
“Baiklah, kau urus suratnya. Karena aku sudah mengurus surat pernikahan kita.”
“Sial! Aku sudah mengurus rumah selama ini. “
Changmin melihat Junsu yang sibuk dengan ponselnya dan tidak ada Hyoyeon di meja mereka. Tapi ia tidak peduli karena Kyuhyun benar-benar menjengkelkan saat ini.
“Ada apa denganku? Aku ada meeting penting 5 menit lagi dan malah menelponmu. Sungguh Changmin ah, kau adalah kesalahan besar! Selamat tinggal.”
Changmin menjauhkan ponselnya saat ia melihat Hyoyeon namun telpon Kyuhyun tidak dimatikan kemudian dia ingat jika ponsel Kyuhyun sedang eror. Tidak bisa mematikan panggilan telpon kecuali dia yang mematikannya, Junsu sudah mulai berbicara pada Hyoyeon sedangkan Changmin masih sibuk dengan ponselnya.
Untuk menguping pembicaraan Kyuhyun dengan rekan kerjanya, beberapa kali Kyuhyun memanggil orang itu Changwook. Sepertinya dia investor baru Kyuhyun tapi mereka tidak terdengar seperti rapat.
Changmin malah mendengar suara tawa Kyuhyun dan pria itu “Sial, ada orang baru ternyata! “
Junsu dan Hyoyeon menatapnya tidak mengerti namun Changmin tidak menghiraukan mereka dan fokus pada acara menguping pembicaraan Kyuhyun.
“Changmin ah, aku tau kau menguping sejak tadi.”
Namun tiba-tiba suara Kyuhyun terdengar memanggilnya. Lelaki jangkung itu langsung menjauhkan ponselnya dan mematikannya, ia menghela nafas dan menatap orang-orang didepannya.
“Jadi darimana tadi pembicaraannya?”
“Kita belum bicara apapun, Changmin ah.”
Lalu makanan mereka datang dan Changmin tersenyum lebar “Lihatkan, makanan datang tepat setelah kau menyelesaikan urusanmu.”
Hyoyeon hanya bisa tersenyum masam.
“Jadi berapa netflix membayar hak cipta buku karya Yunho?”
“Aku tidak tau. “
“Kalian tidak membeli hak cipta?”
“Bukan seperti itu. Kami tidak biasa membeli langsung.”
“Lalu kenapa kau ingin membeli bukuku?”
“Kami tidak membeli bukumu.” Hyoyeon tersenyum miring.
Changmin dan Junsu saling melirik.
“Kenapa kau tidak suka bukuku?”
“Bukan seperti itu-“
“Apa karena aku melarangmu pergi ke toilet?”
Hyoyeon membulatkan matanya dan Junsu langsung menengahi mereka.
“Jadi Hyoyeon sshi, bagaimana pekerjaan itu?”
“Sebenarnya kami masih belum tau apa yang akan dikerjakan, ini masih rapat awal. Kalian bisa membuat talkshow terlebih dahulu atau apapun itu, terserah kalian.” Hyoyeon langsung menjawab pertanyaan Junsu.
“Changmin ah, katakan padanya tentang Vincent Van Gogh. ” Junsu tersenyum lebar.
“Begini-“
“Ada yang bisa dibantu?” Seorang pelayan muncul dan membuat Changmin berhenti bicara.
Junsu langsung menjawab “Terimakasih, kami sudah dapat makanannya.”
Pelayan itupun pergi.
“Jadi ide Vincent-“
“Apa ada yang mau tambah saus?” Lagi-lagi seorang pelayan datang dan memotong ucapan Changmin.
Junsu langsung menjawab dan berharap Changmin tidak marah atau mengajak pelayan itu berdebat.
“Ya, kau bisa jelaskan Changmin sshi. “
“Kau tau bagaimana cara dia datang disaat aku ingin mengatakan hal penting. Sial, sekarang aku lupa!”
“Baiklah, kita bisa-“
“Hyoyeon sshi, aku punya ide lain.”
“Ya, apa itu Junsu sshi?”
“Apa kau tau Yoochun songsengnim?”
“Ya, aku tau.” Hyoyeon mengangguk.
Junsu mengangguk dengan antusias “Bagaimana jika kita adakan talkshow antara Changmin sshi dan Yoochun songsengnim? Mereka bisa berbicara mengenai kehidupan, sastra-“
“Sex.” Changmin langsung menambahi ucapan Junsu dan Hyoyeon berusaha untuk tidak terkejut.
“Itu bisa diatur. Changmin sshi dan Yoochun songsengnim berbicara tentang kehidupan, sastra dan se- maksudku filosofi. Ya, itu ide yang bagus.” Hyoyeon tampaknya menyetujui ide Junsu.
Wanita itu menulis sesuatu di tab miliknya “Bagaimana kalian bisa mengenal Yoochun songsengnim?”
Changmin dan Junsu tersenyum nakal mengingat Yoochun songsengnim.

Semakin aku mencoba membencimu, semakin aku merindukanmu
Bahkan jika kau terluka berulang kali

TBC

4 pemikiran pada “Sleepless Night (02)

  1. Intan 815

    Sampai sini aku masih galfok sm Jaejoong yg jd anak ChangKyu,,entah gak bisa masuk aja di kepalaku🤭
    Aku baru bisa baca hari ini setelah beberapa hari ini sibuk banget (sepupu menikah),,
    Minnie makasih yaa,,ditunggu part selnjutnya🙏

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar